Inilah Penyebab Busi Mudah Aus

Jul 22, 2020 By Astra Motor Category : Info

Busi merupakan salah satu suku cadang penting yang ada di sepeda motor. Busi diadaptasi dari Bahasa Belanda bougie dan aslinya berasal dari Bahasa Perancis. Tanpa busi di dalam motor, sepeda motor tentu tidak bisa dijalankan.

Busi memiliki fungsi yang penting di dalam motor. Karena busi mengubah tegangan listrik dan akan membakar bensin yang sudah dikompres oleh piston. Hasil pembakaran ini nantinya akan menggerakkan mesin motor. Busi memiliki peran penting dalam proses menyalakan mesin kendaraan bermotor. Sering juga dianggap sebagai garda depan dalam berjalannya mesin.

Tidak seperti bagian motor yang lain, busi seringkali kurang mendapat perhatian bagi pengemudi sepeda motor. Benda kecil ini dianggap tida sepenting bensin dan oli. Seringkali kita jumpai seseorang yang motornya tiba-tiba mogok tanpa tahu penyebabnya. Ketika diperiksa ternyata mesin yang bermasalah karena businya aus.

Penyebab Busi Aus

Ketika busi aus, proses pembakaran yang terjadi tidak akan maksimal. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan busi aus. Di antaranya yaitu pemasangan busi yang tidak tepat. Kepala busi yang tidak terpasang dengan benar ke tempatnya dapar mengakibatkan jalur ulirnya rusak. Jalur ulir yang rusak membuat busi tidak bisa terpasang dengan kencang. Motornya menjadi kurang bertenaga dan busi lebih cepat mati.

Penyebab yang lain yaitu terjadi kebocoran pada kompresi mesin. Kebocoran ini akan membuat tekanan pada combution chamber berkurang secara drastis. Dan penyebab yang terakhir dari besi yang mudah aus yaitu adanya konsleting pada jalur pengapian.

Akibat dari Busi Bermasalah

Akibat terburuk dari busi yang bermasalah yaitu mesin tidak bisa menyala. Mesin tidak bisa menyala ini disebabkan oleh pembakaran yang gagal. Akibat lain yang bisa ditimbulkan yaitu performa sepeda motor tidak lagi maksimal. Kecepatan sepeda motor tidak lagi sebaik yang seharusnya.

Selain itu, kerusakan pada busi dapat merusak komponen lain yang juga berhubungan dengan kelistrikan dalam sepeda motor tersebut. Membiarkan penggunaan busi yang sudah aus atau telah habis masa pakainya akan membuat busi mengalami overheat atau kondisi yang terlalu panas saat mesin dinyalakan. Sebagai contoh, busi yang digunakan membutuhkan tegangan 1 volt dengan jarak gap elektroda sebesar 0,8 mm. Saat busi sudah aus, yang terjadi adalah jarak gap semakin besar dan tidak lagi ideal untuk digunakan.

Ganti Busi Tepat Pada Waktunya

Untuk mencegah kerusakan yang terjadi, sudah seharusnya busi diganti secara berkala. Penggantian busi dilakukan ketika motor telah mencapai jarak 6.000 kilometer. Atau juga ketika motor telah mengalami pergantian oli sebanyak 2 kali. Jika dirasa terdapat kerusakan elektroda, maka busi juga perlu diganti.

Anda juga bisa memeriksa kondisi busi. Biasanya kerusakan terjadi pada dua bagian busi, yaiti bagian pusat dan ground. Apabila anda menggunakan busi tanpa logam mulia, biasanya terdapat kerak di bagian dalam busi. Dan jika hal itu terjadi, performa motor sudah dipastikan akan menurun.

Busi yang aus memang tidak baik untuk motor. Jika anda masih terus memaksakan penggunaan busi yang sudah aus atau telah habis masa pakainya, tentu akan berpengaruh pada mesin kendaraan bermotor anda. Di sisi lain, hal ini juga tentu akan berbahaya bagi keselamatan anda saat berkendara. Pastikan anda memeriksa kondisi kendaraan bermotor anda terutama bagian-bagian vital seperti busi sebelum digunakan untuk berkendara, apalagi untuk perjalanan jauh.